Menikmati Keindahan Pantai Tanjung Papuma Jember, Jawa Timur
Asal usul Pantai Papuma
yang juga dikenal sebagai pantai Tanjung Papuma adalah pada saat
Perhutani menemukan pantai ini merupakan sebuah daratan kecil yang
menjorok ke laut, sedangkan nama Papuma berasal dari nama yang diberikan
oleh Perhutani yaitu akronim dari pasir putih Malikan. Lokasi pantai
Papuma berada di desa Suberejo Kecamatan Ambulu kabupaten Jember. Pantai
ini berada sekitar 37 km dari kota Jember.
Akses menuju pantai Papuma sudah baik
karena sudah di Aspal, kita bisa menggunakan motor ataupun mobil untuk
menuju ke pantai ini. Selain wisata pantai terdapat juga bukit dan hutan
yang luasnya kurang lebih 50 ha yang sekarang dikelola dan dipromosikan
oleh Perhutani Jawa Timur. Selain itu pantai ini juga menyimpan wisata
sejarah karena terdapat Gua Jepang.
Pantai ini merupakan pantai yang paling
eksotis di Jawa Timur karena memiliki laut yang menawan dengan pantai
yang hijau ke biruan membuat tempat wisata ini banyak dikunjungi oleh
warga asli Jember maupun pendatang.
Anda akan melewati wisata hutan yang ditanami pohon jati sebelum ada
masuk kedalam pantai. Setelah kita masuk ke gerbang area wisata kita
kan melihat hutan yang alami yang masih menyimpan berbagai macan flora
dan fauna tropis seperti Lutung yang banyak bergelantungan di pohon.
Setelah kita melewati hutan Malikan kita akan melihat pemandangan yang sangat indah yaitu hamparan pasir putih yang bersih. Di sebelah barat pantai terdapat perahu nelayan yang sedang bersandar. Anda juga bisa membeli langsung ikan dari nelayan yang baru saja bersandar sehingga anda bisa membakar ikan di pinggir pantai Papuma.
Setelah kita melewati hutan Malikan kita akan melihat pemandangan yang sangat indah yaitu hamparan pasir putih yang bersih. Di sebelah barat pantai terdapat perahu nelayan yang sedang bersandar. Anda juga bisa membeli langsung ikan dari nelayan yang baru saja bersandar sehingga anda bisa membakar ikan di pinggir pantai Papuma.
Selain pantai ada juga banyak batu
karang yang orang lokal sebut dengan nama “atol-atol” yang berdiri di
dekat pantai seperti pulau-pulau karang. Terdapat tujuh karang bersar
yang ada di pantai papuma Jember, ketujuh karang tersebut memiliki
nama-nama tersendiri yaitu pulau Narada, pulau nusa Barong pulau Batara
Guru, pulau Kresna, pulau kajang dan pulau Kodok. Disaat ombak pasang
membuat pemandangan semakin indah bila kita melihatnya dibawah sitinggil
karena kita melihat bongkahan karang yang diterjang ombak besar.
Disaat ombak mulai surut kita bisa turun
dan berdiri diatas batu karang, namun kita harus berhati-hati karena
batu karang mempunyai bentuk yang kasar dan tajam, sehingga kita bisa
terluka apabila tidak berhati-hati. Pada saat surut kita juga bisa
melihat ikan di sekitar karang, ikan kecil-kecil yang menghuni karang
akan terlihat ketika laut sedang surut.
Harga Tiket Masuk Wana Wisata sangat
murah dan terjangkau dan telah ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan
Administratur Perum Perhutani KPH Jember yaitu Hari biasa Rp 5.000,00
dan pada hari libur Rp 7.000,00. Sedangkan kendaraan yang masuk area
pantai dikenakan biaya roda 2 dengan biaya Rp 1.000,00 sedangkan roda 4
dikenakan biaya 2.000,00 dan lebih dari roda 4 yaitu Rp 6.000,00.
Apabila anda yang ingin bermalam di
pantai papuma penginapan, pihak pengelola wisata yaitu perhutani
menawarkan banyak pondok dan cottage dengan harga 150-450 ribu rupiah
dengan wasilitas yang berbeda sesuai dengan harga yang ditawarkan.
Namun jika anda menginginkan menginap di
hotel maka anda harus pergi mencari pantai papuma hotel yang letaknya
di dekat kota jember dengan tarif yang lebih murah yaitu antara 70 ribu –
100 ribu kamar tanpa AC dengan fasilitas kamar mandi dalam, TV dan
single bed atau dengan harga 120 ribu keatas anda akan mendapatkan
fasilitas TV, AC, kamar mandi dalam, dan sarapan pagi. Beberapa
penginapan itu seperti Hotel Cendrawasih, Hotel Merdeka dan Hotel
Bintang Mulia.
sumber : http://www.initempatwisata.com/wisata-indonesia/jawa-timur/ini-12-tempat-wisata-di-jember-paling-populer/1296/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar